Perjalanan 30 hari menulis tanpa terasa sudah masuk hari ke 14, artinya sudah 2 minggu ini kita berusaha menerapkan kebiasaan baik dan sudah hampir setengah perjalanan nih. Alhamdulillah, sejauh ini masih diberikan kelancaran walaupun kemarin, hari ke 13 agak terlambat setor tulisannya. *maapin ya min n kaka mentor :D
1.
Kembali
menata niat
Niat awal kita apa saat mengikuti #30DWC ini?
Memupuk kebiasaan baik, berlatih menulis, atau apalah-apalah. Berbuat baik dan
membiasakan hal baik dalam perjalanannya memang tak semulus yang dikira,
ditengah perjalanan pastilah ada kerikil-kerikil kecil dan polisi tidur sebagai
sandungan. Justru hal itulah yang harus dijadikan penyemangat sekaligus
pengingat agar di masa yang akan datang tak kan tersandung ditempat yang sama
lagi. Saat para penyakit menyerang coba ingat kembali niat awal kita, semangati
diri dengan niat itu, mulai tata kembali apakah kita sudah melibatkan Allah
dalam niat kita atau malah orientasi duniawi yang jadi niat awal kita *jangan
sampai yaa. Jika niat awal belum melibatkan Allah coba perbaiki lagi, niatkan
kita menulis sebagai salah satu sarana kita beribadah kepada Allah dan sarana
menyebar kebaikan. Insya Allah akan semakin terasa berkah dan dimudahkan
jalannya. Aamiin
2. Cari
yang terdekat dari kita yang ada di sekitar kita
Bingung cari inspirasi? Inspirasi itu bisa datang
dari mana saja lho, kita hanya perlu peka menangkapnya dengan rasa. Ga perlu
jauh-jauh kalau cari inspirasi cukup tengok kanan kiri, tangkap dengan kepekaan
rasa apa yang ada di dekat kita atau di sekitar kita. Bisa dari keluarga, teman
atau lingkungan sekitar. Kuncinya hanya perlu sedikit peka.
3. Alihkan
sementara
Bila pikiran judeg melanda, bingung mau nulis apa?
Tinggalkan sejenak, beralihlah pada kegiatan-kegiatan yang merefresh pikiran
seperti jalan-jalan, mendengarkan musik, atau apapun kegiatan yang kita sukai.
Setelah dirasa cukup fresh, balik lagi deh kita ke tulisan. Pasti akan ada aja
ide-ide baru nanti yang terbersit di kepala.
4. Menulis
dengan hati
Nah ini, yang saya masih harus belajar sampai
sekarang, menulis dengan hati. Seperti apa itu menulis dengan hati? Menurut mas
Arry Rahmawan dalam tulisan di blognya Bagaimana Cara Menulis dengan Hati?
“Ciptakanlah tulisan yang bahkan kita sendiri bergetar saat membacanya.”
Wow,
gimana tuh caranya? Hal itu memang tidak mudah, apalagi bagi penulis pemula
seperti kita. Menulis dengan hati adalah salah satu tantangan terbesar bagi
para penulis pemula. Karena hal ini berproses dan butuh waktu yang ga sebentar. Kita harus melibatkan hati agar dapat membuat tulisan yang
konsisten, produktif dan dapat menggetarkan hati para pembacanya. Kata mas Arry
dalam tulisan di blognya formulanya sederhana saja, “libatkan Tuhan dalam
setiap kata yang dituliskan.” Maksudnya jadikan tulisan-tulisan yang kita
ciptakan itu bukan sebagai media untuk mendapat pujian atau membuat diri kita
terkenal, melainkan untuk ibadah.
Semoga bermanfaat
Cahaya Fitria untuk #30DWC14
280216
Tidak ada komentar:
Posting Komentar