Yakinkah ku berdiri // di hampa
tanpa tepi // bolehkah aku mendengarmu
Terkubur
dalam emosi // tanpa bisa bersembunyi // aku dan nafasku merindukanmu
Terpuruk
ku disini // teraniaya sepi // dan ku tahu pasti // Kau menemani
Dalam
hidupku // kesendirianku
Pada tulisan sebelumnya telah
dibahas siapa itu Letto dan sedikit menela’ah awal lirik lagu. Sang pencipta lagu
yaitu mas Sabrang alias Noe dalam sebuah kesempatan menjelaskan bahwa ia tidak
ingin memonopoli makna atas lagunya. Dia memberi kebebasan pada setiap penikmat
musiknya untuk memberi arti lirik lagunya menurut kacamata pribadi para
penikmat musiknya.
Sedikit flashback dalam tulisan
sebelumnya bait-bait awal lagu menggambarkan suatu kegamangan hati dalam proses
pencarian Sang Penciptanya. Dalam keterpurukan hidup yang semakin menyiksa, ia
temukan bahwa Tuhannya tak pernah meninggalkannya, Dia senantiasa menemani
dalam tiap kesendirian.
Kali ini saya akan melanjutkan
menela’ah lirik lagu pada bagian Reff
Teringat
ku teringat // pada janjiMu // ku terikat
Hanya
sekejap ku berdiri // ku lakukan sepenuh hati
Peduli
ku peduli // siang dan malam yang berganti
Sedihku
ini tak ada arti // jika Kaulah sandaran hati
Kaulah
sandaran hati
Teringat ku teringat menggambarkankan
manusia yang mengingat janjinya kepada Tuhan sebelum dia dilahirkan ke dunia,
dengan janji itu dia terikat antara dia dan Tuhannya, antara makhluk dan
penciptanya. Sebuah janji yang diucapkan pada zaman azali, janji untuk bersaksi
pada Allah adalah Tuhannya dan senantiasa beribadah pada Tuhannya. Tersadar
akan janjinya, dalam sekejap ia langsung berdiri, berdiri di sini dapat
diartikan beribadah mendirikan sholat dan melakukannya dengan khusyuk sepenuh
hati.
Siang dan malam yang selalu berganti,
begitupun juga senang yang berganti dengan sedih itu semua adalah realita
kehidupan, yang mau tak mau harus dilalui. Tapi jika senantiasa bergantung
padaNya dan menyandarkan segala realita hidup kepadaNya. Maka Sedih, sendiri
itu tak kan ada artinya. Karena menjadikan Allah sebagai sandaran hati. Lalu
diakhirnya diulang dua kali “Kaulah sandaran hati” adalah sebuah kalimat
penegas bahwasannya hanya Kaulah sandaran hati, tak ada yang lain hanya Allah lah
sandaran hati kita.
Inikah
yang Kau mau // benarkah ini jalanMu
Hanyalah
Engkau yang ku tuju
Pegang
erat tanganku // bimbing langkah kakiku
Aku
hilang arah // tanpa hadirmu
Dalam
gelapnya // malam hariku
Apapun yang terjadi pada diri
kita adalah kehendak Qudrat dan Irodatnya (mau) Allah, kita terima dengan apa
adanya karena Ridho Allah lah yang menjadi tujuan kita. Memohon untuk
senantiasa dalam penjagaanNya dan senantiasa dalam bimbinganNya. Karena kita akan
tersesat dan kehilangan arah bila tanpa Dia dalam dunia yang semakin gelap
seperti gelapnya malam tanpa cahaya dariNya.
Lirik lagu Sandaran Hatinya Letto
ini ternyata mengandung makna yang mendalam tentang hubungan antara manusia
dengan penciptaNya. Yakinlah, sebaik-baik sandaran hati kita hanyalah Allah
SWT. Saat tak ada pundak untuk bersandar, masih ada lantai untuk bersujud
memohon pertolongan hanya kepadaNya.
Demikianlah review saya tentang lagu
favorit saya yang walaupun sudah cukup lama tapi selalu indah untuk didengarkan
dan diresapi maknanya sampai saat ini. Terlepas dari benar tidaknya makna-makna yang
coba saya tela’ah, saya berharap hal ini membuat kita semakin dekat pada Allah
dan senantiasa berkhuznudhon padaNya.
Mohon maaf bila ada kesalahan dalam
tela’ah ini, itu semata karena ketidaksempurnaan saya sebagai manusia.
Semoga bermanfaat
Cahaya Fitria untuk #30DWC8
220216
Tidak ada komentar:
Posting Komentar