Assalamualaikum
Sahabat Cahaya
Dalam tulisan
kali ini saya ingin mencoba menela’ah sebuah lirik lagu. Kalian tentu ingat
dengan band Letto. Sebuah Band asal kota gudeg, Jogjakarta yang digawangi oleh
Sabrang Mowo Damar Panuluh alias Noe, Patub, Arie dan Dedi. Band ini sempat
melejit pada era 2000an dengan ciri khas lirik lagu-lagunya yang puitis,
didukung dengan permainan musik yang asyik ngejazz-ngejazz gimana gitu :D,
serta dilengkapi suara penyanyinya yang lembut nan syahdu. Mereka adalah salah
satu band favorit saya kala itu, karena pembawaannya yang santai tapi bersahaja
khas para seniman Jogja.
Disini saya
tidak akan membahas tentang grup bandnya, cukup sedikit diawal tadi sebagai
flashback ingatan kita. Yang akan saya bahas disini adalah tentang lirik
lagunya. Banyak lirik-lirik lagu letto dalam albumnya yang sarat akan makna
seperti : Sampai Nanti Sampai Mati, Ruang Rindu, Sandaran Hati, Sebenarnya
Cinta, Sebelum Cahaya, Senyumanmu dan masih banyak lagi.
Saya akan
mencoba untuk menela’ah lirik lagu Letto yang berjudul Sandaran Hati bait demi
bait dari kacamata pribadi
Yakinkah ku berdiri // Di hampa
tanpa tepi
Bolehkah aku mendengarmu
Terkubur dalam
emosi // Tanpa bisa bersembunyi
Aku dan nafasku merindukanmu
Lirik lagu
“Sandaran Hati” maknanya sangat dalam, sarat akan sufisme menjelaskan hubungan
seorang hamba dengan penciptaNya. Disini pendengar lagunya tidak disuguhi
bahasa yang langsung jadi, melainkan harus mengolahnya terlebih dahulu melalui
tahap kontemplasi. Tentang seseorang yang sedang dalam kegamangan dalam
menghadapi kehidupan tak ada siapapun tempat berbagi, dalam kehampaan yang
tiada bertepi dalam pencarian suara hati terdalamnya. Saat emosi menguasi diri
tanpa bisa disembunyikan, disaat seperti inilah yang membuat jiwa dan raga
merindukan penciptanya.
Terpuruk ku di sini // Teraniaya sepi
Dan ku tahu pasti // Kau menemani
Dalam hidupku // kesendirianku
Dalam keadaan
terpuruk saat sepi menyiksa dan hidup berteman kesendirian. Yakinlah, bila kita
selalu berada di jalanNya, Dia kan selalu temani di setiap langkah kita. Karena
Dialah yang tak pernah pergi saaat yang lain enggan tinggal. Hanya Allah tempat
bersandar dari segala permasalahan.
Lanjut Reff
Teringat ku teringat // Pada janjimu ku terikat
Hanya sekejap ku berdiri // Ku lakukan sepenuh hati
Peduli ku peduli // Siang dan malam yang berganti
Sedihku ini tak ada arti // Jika kau lah sandaran hati
Kaulah sandaran hati...
Mohon maaf
sebelumnya karena pembahasan yang masih panjang saya putuskan untuk membaginya
menjadi 2 bagian, tunggu kelanjutannya dalam tulisan berikutnya.
Semoga
bermanfaat
Cahaya Fitria
untuk #30DWC7
210216
Sebuah bait lagu, goresan sebuah puisi hati menterjemahkan tanpa perenungan maksud sang penulis lirik akan beda arti. Tulisan diatas salah satu referensi cara pandang menafsirkan arti sebuah lagu. Apik tulisanne, menanti kelanjutannya aaaaaaaahhhhhh......
BalasHapusJustru menariknya disini sang penulis sendiri pernah mengatakan dalam satu kesempatan, bahwa dia tidak akan memonopoli makna lirik yang ditulisnya. dia membebaskan penikmat lagunya untuk memaknai lagu dari kacamata pribadi mereka. Karena itu saya bisa memaknai lirik lagu ini menurut saya pribadi:)
HapusSemoga bermanfaat, terima kasih sudah mampir :)