Dalam hidup mustahil untuk membuat semua orang menyukai kita. Walau sebaik
apapun kita, pasti ada saja orang yang tidak suka. Wajar memang pro &
kontra selalu ada dalam kehidupan bermasyarakat. Di satu sisi ada orang-orang yang mendukung
kita dan di sisi lain pasti ada juga orang yang menjatuhkan. Akan ada banyak
cibiran dan omongon-omongan yang berusaha menjatuhkan semangat kita. Bagaimana
sikap kita ketika menghadapi cibiran orang-orang yang berusaha menjatuhkan?
Berikut beberapa sikap yang dapat kita terapkan saat ada orang-orang yang
ingin menjatuhkan kita:
1.
Sabar
dan kuatkan hati
Inilah langkah pertama yang dapat kita lakukan
saat ada orang-orang yang ingin menjatuhkan semangat kita. Pada awalnya memang
sulit melatih sifat sabar ini. Namun, percayalah jika kita terus melatih diri
untuk bersifat sabar, lama kelamaan akan membentuk hati kita menjadi kuat.
Memang pada mulanya akan terasa sakit, kita akan
selalu dibuat menangis dan berkecil hati. Tapi setelah itu kita akan dapatkan
hati yang jauh lebih kuat dan tangguh dari sebelumnya.
2.
Fokus
pada apa yang sedang kita usahakan.
Anjing menggonggong mari kita timpuk hehe. Biarkan
anjing menggonggong kafilah berlalu. Kita hanya punya dua tangan dan itu tak
kan bisa untuk menutup satu-satu mulut para pencibir itu. Yang dapat dilakukan
hanyalah menggunakan dua tangan kita tadi untuk menutup rapat-rapat telinga kita (pura-pura budheg). Kemudian
berusaha untuk tetap fokus pada apa yang sedang kita usahakan.
3.
Senyumin
aja.
Bila para pencibir itu mulai melakukan aksinya di
depan kita. Janganlah berkecil hati trus jadi baper sendiri. Itu malah akan
membuat mereka semakin senang. Tak dipungkiri saat itu pasti ada sedikit rasa
sesak di hati. Tunjukkan bahwa kita tak merasa terganggu dengan ucapan-ucapan
negatif mereka dengan senyuman. Yaa balaslah semua cibiran itu dengan senyuman.
Sebuah nasehat dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang penting untuk direnungkan, untuk diri sendiri dan para pencibir: "Janganlah mengawasi orang lain, jangan mengintai geraknya, jangan membuka aibnya, jangan menyelidiki mereka. Tapi sibuklah dengan diri kalian sendiri, perbaiki aib dan kesalahanmu sendiri. Karena pada akhirnya kau akan ditanya tentang dirimu sendiri dan pada akhirnya kau juga yang harus mempertanggung jawabkan apa yang engkau kerjakan, bukan orang lain."
Sepatutnya janganlah kita suka menjelekkan dan mengumbar aib sesama saudara
kita. Kita hanyalah manusia biasa yang pasti memiliki kekurangan dan kelebihan
masing-masing, karena manusia tidaklah sempurna. Pemilik kesempurnaan hanyalah
Allah SWT. Marilah kita belajar saling menghargai tanpa menyakiti satu sama
lainnya.
Semoga bermanfaat.
Cahaya Fitria #30DWC25, 10 Maret 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar