Senin, 22 Februari 2016

Tela’ah Lirik Lagu Sandaran Hati (2-end)



            Yakinkah ku berdiri // di hampa tanpa tepi // bolehkah aku mendengarmu
            Terkubur dalam emosi // tanpa bisa bersembunyi // aku dan nafasku merindukanmu
            Terpuruk ku disini // teraniaya sepi // dan ku tahu pasti // Kau menemani
            Dalam hidupku // kesendirianku 

Pada tulisan sebelumnya telah dibahas siapa itu Letto dan sedikit menela’ah awal lirik lagu. Sang pencipta lagu yaitu mas Sabrang alias Noe dalam sebuah kesempatan menjelaskan bahwa ia tidak ingin memonopoli makna atas lagunya. Dia memberi kebebasan pada setiap penikmat musiknya untuk memberi arti lirik lagunya menurut kacamata pribadi para penikmat musiknya. 

Sedikit flashback dalam tulisan sebelumnya bait-bait awal lagu menggambarkan suatu kegamangan hati dalam proses pencarian Sang Penciptanya. Dalam keterpurukan hidup yang semakin menyiksa, ia temukan bahwa Tuhannya tak pernah meninggalkannya, Dia senantiasa menemani dalam tiap kesendirian.

Kali ini saya akan melanjutkan menela’ah lirik lagu pada bagian Reff

            Teringat ku teringat // pada janjiMu // ku terikat
            Hanya sekejap ku berdiri // ku lakukan sepenuh hati
            Peduli ku peduli // siang dan malam yang berganti
            Sedihku ini tak ada arti // jika Kaulah sandaran hati
            Kaulah sandaran hati

Teringat ku teringat menggambarkankan manusia yang mengingat janjinya kepada Tuhan sebelum dia dilahirkan ke dunia, dengan janji itu dia terikat antara dia dan Tuhannya, antara makhluk dan penciptanya. Sebuah janji yang diucapkan pada zaman azali, janji untuk bersaksi pada Allah adalah Tuhannya dan senantiasa beribadah pada Tuhannya. Tersadar akan janjinya, dalam sekejap ia langsung berdiri, berdiri di sini dapat diartikan beribadah mendirikan sholat dan melakukannya dengan khusyuk sepenuh hati.

Siang dan malam yang selalu berganti, begitupun juga senang yang berganti dengan sedih itu semua adalah realita kehidupan, yang mau tak mau harus dilalui. Tapi jika senantiasa bergantung padaNya dan menyandarkan segala realita hidup kepadaNya. Maka Sedih, sendiri itu tak kan ada artinya. Karena menjadikan Allah sebagai sandaran hati. Lalu diakhirnya diulang dua kali “Kaulah sandaran hati” adalah sebuah kalimat penegas bahwasannya hanya Kaulah sandaran hati, tak ada yang lain hanya Allah lah sandaran hati kita.

            Inikah yang Kau mau // benarkah ini jalanMu
            Hanyalah Engkau yang ku tuju
            Pegang erat tanganku // bimbing langkah kakiku
            Aku hilang arah // tanpa hadirmu
            Dalam gelapnya // malam hariku

Apapun yang terjadi pada diri kita adalah kehendak Qudrat dan Irodatnya (mau) Allah, kita terima dengan apa adanya karena Ridho Allah lah yang menjadi tujuan kita. Memohon untuk senantiasa dalam penjagaanNya dan senantiasa dalam bimbinganNya. Karena kita akan tersesat dan kehilangan arah bila tanpa Dia dalam dunia yang semakin gelap seperti gelapnya malam tanpa cahaya dariNya.
Lirik lagu Sandaran Hatinya Letto ini ternyata mengandung makna yang mendalam tentang hubungan antara manusia dengan penciptaNya. Yakinlah, sebaik-baik sandaran hati kita hanyalah Allah SWT. Saat tak ada pundak untuk bersandar, masih ada lantai untuk bersujud memohon pertolongan hanya kepadaNya. 

Demikianlah review saya tentang lagu favorit saya yang walaupun sudah cukup lama tapi selalu indah untuk didengarkan dan diresapi maknanya sampai saat ini. Terlepas dari benar tidaknya makna-makna yang coba saya tela’ah, saya berharap hal ini membuat kita semakin dekat pada Allah dan senantiasa berkhuznudhon padaNya. 

Mohon maaf bila ada kesalahan dalam tela’ah ini, itu semata karena ketidaksempurnaan saya sebagai manusia.
Semoga bermanfaat
Cahaya Fitria untuk #30DWC8
220216

Tidak ada komentar:

Posting Komentar