Selasa, 08 Maret 2016

Memaknai 10 Filosofi Jawa Sunan Kalijaga Bagian 2 (Habis)



Masih tentang memaknai 10 filosofi Jawa Sunan Kalijaga. Setelah dalam tulisan sebelumnya saya sudah berbagi 5 filosofi Jawa beserta maknanya. Hari saya akan memenuhi janji saya untuk merampungkan 5 sisanya. Penulisan ini sengaja saya bagi dalam dua tulisan dikarenakan: Pertama, kalau ditulis seluruhnya dalam satu bagian pasti akan sangat panjang, ditakutkan pembaca akan cepat merasa bosan. Kedua, setelah saya amati lagi 10 filosofi Jawa Sunan Kalijaga ini, menuliskannya dalam 2 bagian itu dirasa tepat, karena 10 filosofi ini ternyata juga terbagi dalam 2 bagian, bagian pertama yang merupakan anjuran dan bagian kedua ternyata berupa larangan. 


 via turwahyudin.blogspot.com

Tanpa berlama-lama lagi saya akan langsung sajikan 5 yang tersisa itu

Mongo dibaca lagi...


Memaknai 10 filosofi Jawa yang diajarkan Sunan Kalijaga bagian 2

1.    Ojo Gumunan, Ojo Getunan, Ojo Kagetan, Ojo Aleman (Jangan mudah kagum, Jangan mudah menyesal, Jangan Kagetan atau mudah terkejut, Jangan manja)
Ojo Gumunan maksudnya sebagai manusia janganlah kita gampang heran atau gampang kagum. Larangan ojo gumunan=jangan gampang kagum dalam  keadaan dan peristiwa yang terjadi di dunia ini yang bersifat materi dan duniawi. Orang yang mudah kagum akan gampang ketipu oleh penampilan luar, mulut manis, dan rayuan gombal. Intinya hati-hati dalam menilai sesuatu dan jangan latah terbawa arus.
Ojo Getunan maksudnya jadi manusia itu jangan mudah menyesal/getun atas kejadian atau peristiwa yang menimpa. Karena orang yang mudah menyesal akan cepat murung, mudah tersinggung, kesenggol dikit mutung. Intinya biar ga gampang getun, lepaskan dan lupakan yang telah terjadi ambil hikmahnya jadikan pelajaran untuk menjadi pribadi lebih baik lagi ke depannya.
Ojo Kagetan maksudnya jangan mudah kaget, jangan gampang terkejut, jangan mudah panik atau jangan gampang stress. Ojo kagetan ini panduan untuk tidak bersikap reaktif atau gegabah dalam menyikapi segala hal yang sensitif yang terjadi di sekeliling kita. Karena jika kita menyelesaikannya dengan sikap reaktif, maka kemungkinan besar kita bertindak berdasarkan emosional tanpa pikir panjang. Intinya jangan kagetan biasakan diri hadapi segala macam perubahan yang ada baik itu suka maupun duka, jalani apa adanya.
Ojo Aleman maksudnya jadi manusia itu jangan manja, kolokan dan cengeng. Misalnya dikit-dikit pamer kesedihan atau ngadu di dholimi lewat socmed agar dikasihani. Ga ada juara sejati yang bermental cemen. Intinya Kalau pengen ngadu tentang masalah dalam kehidupan langsung aja ngadu ke yang punya hidup, Allah SWT. Belajar menyimpan kesulitan, beban atau kesedihan hidup untuk diri sendiri, bertekad hidup mandiri ga gampang bergantung pada orang lain, dan coba terima kenyataan apa adanya.

2.    Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan Lan Kemareman (Jangan mudah terobsesi untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi)
Mengandung makna manusia janganlah mudah terperdaya, terobsesi atau berkeinginan punya kedudukan yang tinggi, harta yang melimpah ataupun kenikmatan-kenikmatan duniawi lainnya. Intinya hidup itu baiknya sederhana saja.

3.      Ojo Kuminter Mundhak Keblinger, Ojo Cidra Mundhak Cilaka (Jangan sok pintar agar tidak salah arah, Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka)
Ojo Kuminter Mundhak Keblinger jadi manusia itu jangan merasa paling pintar sendiri, tidak mau mendengar dan menerima nasehat atau saran dari orang lain dan akhirnya akan membuat kita menjadi salah jalan/salah arah (tersesat). Disisi lain merasa paling pintar adalah tabiat yang tidak baik yang akan membuat kita sombong dan malas untuk mamperbaiki diri. Hendaknya bersifatlah rendah hati sepintar apapun kita.

Ojo Cidra Mundhak Cilaka maksudnya dalam hidup ini janganlah kita bersifat curang, menghalalkan segala untuk meraih apa yang diinginkan yang akhirnya mencelakakan diri sendiri. Hendaknya bersifatlah amanah jaga kepercayaan yang diberikan orang lain pada kita jangan dicurangi.

4.    Ojo Milik Barang Kang Melok, Ojo Mangro Mundhak Kendo (Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah dan jangan berfikir mendua agar niat dan  semangat tidak kendor)
Ojo milik barang kang melok maksudnya kita janganlah tergiur hanya dari tampak dari luarnya saja tanpa melihat yang kenyataan sebenarnya, seperti tampak mewah, tampak cantik, tampak indah.
Ojo mangro mundhak kendo maksudnya jangan suka berfikir bercabang-cabang karena membuat niat dan semangat jadi kendor. Intinya fokuskan pada satu pikiran dulu kerjakan sampai tuntas, baru kemudian beralih ke pikiran berikutnya agar niat dan semangatnya tidak mudah pudar.

5.      Ojo Adigang, Adigung, Adiguna (Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti)
Adigang, adigung, adiguna adalah satu ungkapan Jawa yang menggambarkan sifat angkuh dan sombong yang dimiliki seseorang. Adigang adalah sifat manusiawi yang suka menyombongkan kekuatan, kekuasaan, jabatan, pangkat, wewenang, atau otoritas. Adigung merupakan sifat manusiawi yang menyombongkan kekayaan, harta, martabat atau harga diri. Manusia seperti selalu mengukur segala berdasarkan materi. Adiguna ialah sifat manusiawi yang menyombongkan dan mengagung-agungkan bakat dan kepandaian yang dimiliki. Hendaknya jauhkanlah diri kita dari 3 sifat tadi, karena sesungguhnya semua yang kita miliki saat ini hanyalah titipan yang akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak. Manusia tidak pantas menyombongkan diri, yang pantas sombong hanyalah Allah, karena sifat sombong adalah jubahnya Allah.

Filosofi yang bijak dari Sunan Kalijaga ini ternyata masih relevan lho  jika diterapkan dalam kehidupan saat ini. Serasa seperti mendapat wejangan saat menuliskan ini. Semoga pembaca juga merasakan hal yang sama saat membacanya yaa dan semoga kita bisa belajar bersama-sama menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maturnuwun :)
Semoga bermanfaat 


Saran dan masukannya selalu ditunggu

Cahaya Fitria #30DWC23, 08 Maret 2016

Referensi :
www.kompasiana.com/ragile
ardinawahyu.blogspot.com
sarungpreneur.com
sedjatee.wordpress.com

2 komentar:

  1. yang pantas sombong hanyalah Allah ???????
    sifat sombong adalah jubahnya Allah ???????
    maksudnya gimana sdr.ku ???

    BalasHapus
  2. mohon maaf, apakah kutipan-kutipan tersebut merupakan kutipan dari sunan kalijaga? jika tidak, mohon diralat karena dapat menyebabkan disinformasi.

    BalasHapus